PAGUYUBAN KRANGGAN

PAGUYUBAN KRANGGAN
LOGO

Jumat, 15 Mei 2015

Paguyuban Kranggan (Pakar) Pertahankan Budaya Tradisional.



KOTA BEKASI - Paguyuban Kranggan (Pakar) sejak didirikan pada sepuluh tahun silam selalu berorentasi pada penguatan budaya tradisional dan adat istiadat, namun demikian penguatan sumber daya manusia (SDM) yang berkaitan untuk pemberdayaan wilayah juga diperkuat dengan memperkuat strukturisasi di Paguyuban.

Regenerasi kepengurusan sebelumnya memang sudah baik, tapi pada strukturisasi yang baru ini diharapkan lebih kokoh, teroganisir dan terarah kinerjanya demi untuk kemajuan Paguyuban.
"Kita jangan berbenturan dengan ormas lain yang ada di wilayah kecamatan Jatisampurna dan kita harus merangkulnya,"tegas Wakil Ketua Pakar, Misan Dego pada Lintas News.

Terbentuknya kepengurusan PAKAR periode 2015-2020 maka diharapkan paguyuban ini mampu mencerna dan menyikapi segala permasalahan dan perkembangan yang ada di wilayah. Dan kitapun tidak boleh mengenyapingkan budaya, adat istiadat yang sejak lama dilestarikan.

Kendati perkembangan pembangunan di wilayah Kecamatan Jatisampurna makin pesat, kita harus mendukung kemajuan dilingkungan.
"Namun kita juga tidak boleh lengah dengan perkembangan potensi yang ada,"tegas Misan Dego.

Senada juga dikatakan Ketua PAKAR, H Asman ST bahwa seiring dengan perkembangan jaman maka pengaruh itu pasti ada. Untuk itu dengan terbentuknya pengurus yang baru ini diharapkan lebih semangat lagi.
"Tadinya saya sudah tidak semangat, tapi dengan kepengurusan yang baru ditambah SDMnya memadai maka bangkit lagi gairah saya untuk memajukan organisasi Paguyuban ini,"ucap Asman.
Tokoh Adat kasepuhan Kranggan, Olot Kisan merasa bangga dengan tekad yang dijalankan Pakar.
Berorganisasi lewat paguyuban itu positif asal pada pelaksanaannya jangan melanggar aturan,"ujar Olot kisan.

Apalagi organisasi ini lebih kepada mempertahankan nilai budaya yang ada di daerah ini maka saya sangat mendukung. Tapi jangan lengah dan mudah tergoda dengan perkembangan jaman sehingga  pada akhirnya budaya asli ditinggalkan.
"Ingat pengaruh budaya asing lebih kuat, maka harus ditangkal dengan kekohan dan kempakan,"tandasnya.
 
Sementara Seketaris Kelurahan (Sekel) Jatiraden, Junaedi S.Sos Msi mengharapkan sinergitas Paguyuban Kranggan dengan pemerintah menjadi mitra dalam mengembangkan pembangunan di wilayah. “Saya merasa kagum bahwa budaya dan adat istiadat masyarakat Kranggan melalui Paguyuban Kranggan tetap lestari dan harmonis,”tegas Junaedi.
Dan atasnama kelurahan Jatiraden saya mewakili lurah mengucapka terimakasih atas kerjasama Pakar dalam membina kerukunan masyarakat di wilayah Jatiraden.

Hariyanto SE. Oftimis dengan kepengurusan periode 2015 -2020 pengembangan budaya yang ada di Kranggan dikedepankan. Apalagi kepengurusan yang ada sekarang ini cenderung lebih memikirkan keadaan di wilayahnya. “Budaya yang ada harus kita pertahankan dan kita kembangkan,”tegas Hariyanto. Maka dengan tersusunnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang efektif segala hal yang berkaitan dengan perkembangan kemajuan wilayah dapat di input guna perkembangan Pakar,’katanya.

Anim Imamuddin, anggota DPRD kota Bekasi yang hadir pada acara itu menyampaikan pesan kepada pengurus Pakar agar mengurus kelengkapan administrasi organisasi secepatnya.
“Jangan sampai organisasi Paguyuban Kranggan ini tidak terdaftar di Kota Bekasi, maka harus segera diurus agar legalitasnya ada,”tegas Anim. (yat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar