KOTA BEKASI – Sesepuh masyarakat Kranggan lagi lagi meminta agar jangan jadi
penonton di wilayahnya sendiri. Pesan ini disampaikan manakala diadakan
pertemuan sebulan sekali dalam wadah Paguyuban Kranggan (Pakar). Paguyuban ini
bertahan lantaran di wilayah Kranggan yang sekarang dikenal dengan Kecamatan
Jatisampurna, kndisi perkembangan penduduk maupun perekonomiannya berkembang
pesat.
“Jangan
sampai berdirinya organisas paguyuban Kranggan kemudian budaya dan adat istiadat
yang ada disinih punah,”tegas H Edy anggota DPRD Kota Bekasi yang juga tokoh
Kranggan, Sabtu (6/6).
Lanjut H Edy, alhamdullilah warga Kranggan asli sudah
banyak yang jadi pejabat di legislatif dan yudikatif. Dan ini artinya kemampuan
masyarakat kranggan dalam bidang sumber daya manusianya (SDM) sudah meningkat.
Tapi jangan
lengah, dengan kemajuan jaman dan perkembangan yang ada di wilayah jatisampurna
lantas adat istiadat dan budaya ditinggalkan.
Dan jangan sampaipula dengan majunya wilayah Kranggan kemudian bonusnya yang dibidik sementara budaya Kranggan punah.
Sebagaimana kita ketahui daerah Karanggan atau Jatisampurna merupakan daerah primadona sehingga banyak investor mengembangkan usaha diwilayah ini. Selain aksesnya berbatasan dengan Ibukota Jakarta, juga akses lalulintasnya mudah ditempuh.
Dan jangan sampaipula dengan majunya wilayah Kranggan kemudian bonusnya yang dibidik sementara budaya Kranggan punah.
Sebagaimana kita ketahui daerah Karanggan atau Jatisampurna merupakan daerah primadona sehingga banyak investor mengembangkan usaha diwilayah ini. Selain aksesnya berbatasan dengan Ibukota Jakarta, juga akses lalulintasnya mudah ditempuh.
Misan Dego Wakil Ketua II Paguyuban Kranggan mengapresiasi langkah para sesepuh
dan berharap semmoga dapat menyatukan semua masyarakat dilima kelurahan yang
ada di wilayah di Kecamatan Jatisampurna.
Secara berkala kepengurusan paguyuban keranggan sejak berdirinya Paguyuban ini selalu berangkat dari niat ingin melestarikan budaya dan adat istiadat.
Secara berkala kepengurusan paguyuban keranggan sejak berdirinya Paguyuban ini selalu berangkat dari niat ingin melestarikan budaya dan adat istiadat.
Namun demikian Paguyuban Kranggan juga harus mampu terpanggil menampung
aspirasi warga keranggan untuk menjembatani dalam berkaya dan pemberdayaan
masyarakat. Siapa lagi yang akan menjembatani warga kranggan dalam hal
peberdayaan masyarakat, kalau bukan melalui paguyuban ini.
Maka, sebagai pengurus paguyuban Kranggan sudah sa,atnya menyikapi pesatnya
pembangunan dan perekonomian diwilayah Kranggan untuk melakukan birokrasi
dengan para pengusaha yang ada dalam hal penyerapan dan pemberdayaan masyakat.
"Alhamdulillah tahun ini telah terserap sebanyak 40 orang security untuk pengamanan,"jelas Dego.
"Alhamdulillah tahun ini telah terserap sebanyak 40 orang security untuk pengamanan,"jelas Dego.
Sementara
Sekjen Pakar, Hariyanto menambahkan terkait legalitas Paguyuban, dalam waktu
dekat akan diaktekan untuk memenuhi keabsahan legalitas paguyuban.
untuk itu kami mengajak warga kranggan untuk bersatu, setidaknya warga kranggan
mampu melakukan inovasi untuk kemajuan lingkungan dan peningkatan
kesejateraan,”singkatnya. (day)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar